BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat bakal membuka lowongan penerimaan sebanyak 378 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun 2019. Posisi tersebut akan disediakan untuk tenaga pendidikan, medis dan teknis.
“Pemkot Bekasi masih menunggu jadwal yang ditentukan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait penerimaan CPNS,” tegas Karto, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Bekasi, Selasa (25/6/2019).
Dikatakan jika pengajuan yang telah dilaksanakan mendapat persetujuan maka pelaksanaan proses penerimaan CPNS di lingkungan Pemkot Bekasi akan dilaksanakan dalam tiga bulan mendatang.
“Rencananya kita akan membuka penerimaan CPNS pada bulan September atau Oktober mendatang,” tegasnya.
Menurut dia, pembahasan masih terus dikoordinasikan bersama organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya terkait formasi yang dibutuhkan. Diakuinya Pemkot Bekasi saat ini masih menyusun formasi jumlah pengawai yang dibutuhkan dalam penerimaan CPNS 2019 di setiap sektor.
“Secara menyeluruh kebutuhan pegawai CPNS diperlukan sekira 378 orang. Saat ini kita masih menunggu jumlah yang dibutuhkan dari tenaga pendidik, tenaga medis dan tenaga teknis dari masing-masing OPD,” ungkapnya.
Karto mengakui kebutuhan tenaga PNS di beberapa OPD, seperti di Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR serta Dinas Perkimtan masih kekurangan. Untuk diketahui lanjutnya, saat ini ada sekitar 300 lebih ASN di lingkungan Pemkot Bekasi yang akan memasuki usia pensiun.
“Kita inginnya kekurangan PNS di sejumlah OPD bisa secepatnya terisi, dan juga bisa diperbanyak jumlah pada tahun 2019 ini. Tentunya harus lebih dulu melihat dari sisi pembiayaan yang harus dikeluarkan Pemkot Bekasi terkait gaji apabila terjadi penambahan pegawai,” ujarnya.
Penerimaan CPNS 2019 selain mengisi kekurangan pegawai di beberapa instansi, bisa untuk mengisi kekosongan di bidang kesehatan karena Pemkot Bekasi memiliki RSUD Tipe D, yang berada di empat kecamatan.
“Tentu RSUD tipe D tersebut memerlukan tenaga medis sehingga pelayanan kesehatan lebih optimal di Kota Bekasi,” pungkasnya.