
Tribunpekanbaru.com – Sampai Bulan Mei 2019, tercatat baru 1,8 juta tenaga kerja yang terdaftar sebagai peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan di wilayah Riau, Sumatra Barat (Sumbar), dan Kepulauan Riau (Kepri).
Padahal, di tiga provinsi ini, ada sekitar 38 ribu lebih perusahaan dengan jumlah pekerja hampir 7 juta orang.
Artinya, baru sekitar 30 persen saja tenaga kerja di tiga provinsi ini yang mendapat jaminan BPJS Ketenagakerjaan.
Hal ini diketahui dari paparan Asisten Deputi bidang Kepesertaan BPJS Kantor Wilayah (Kanwil) Sumbar-Riau-Kepri, Eko Yuyulianda, Minggu (30/6) malam, saat menggelar Media Gathering di Kota Palembang, Sumatra Selatan.Menurutnya, kondisi ini terjadi karena kurangnya pemahaman perusahaan maupun tenaga kerja, untuk mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan.
“Masyarakat kalau bicara BPJS itu, asosiasinya masih kepada sakit, cuci darah, atau masalah kesehatan lainnya. Padahal BPJS itu cakupannya luas, termasuk tanggungan untuk tenaga kerja,” katanya.
Dia lalu mencontohkan kasus terbakarnya pabrik korek api gas di Sumatra Utara beberapa waktu lalu, yang menewaskan 30 orang pekerjanya. Dari jumlah korban tersebut, ternyata hanya satu orang yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
“Sehingga negara tidak bisa hadir membantu ahli waris. Padahal BPJS ini program negara,” terangnya.
Untuk terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, bisa mendaftar melalui perusahaan, atau bisa atas kesadaran sendiri dengan cara datang langsung ke Kantor BPJS. Bila sudah terdaftar, maka peserta akan menjadi tanggungan BPJS dengan nilai premi yang terjangkau.
Lebih jauh diterangkan, tenaga kerja yang bisa mendaftar menjadi peserta BPJS ada empat kategori, yaitu penerima upah seperti pegawai, bukan penerima upah seperti ojek dan lainnya, tenaga konstruksi yang masa kerja terbatas sesuai proyek yang dikerjakan, dan pekerja migran di luar negeri.
Secara rinci, Eko menyebutkan, untuk wilayah Sumbar ada lebih dari 2 juta tenaga kerja, namun yang terdaftar BPJS ketenagakerjaan baru sekitar 300 ribuan.