Indonesia Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Baru Melek Teknologi

JAKARTA, (PR).- Indonesia membutuhkan 17 juta tenaga kerja baru yang melek teknologi pada 2025. Tenaga kerja baru tersebut diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital.Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, penerapan ekonomi digital akan mampu menciptakan peluang baru. Berdasarkan hasil penelitian McKinsey dan PricewaterhouseCoopers (PwC), ekonomi digital mampu meningkatkan nilai tambah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 150 miliar Dolar AS pada tahun 2025.”Industri membutuhkan tenaga kerja yang memerlukan skill baru, termasuk talenta yang berbeda dengan yang dimiliki sekarang. Itulah sebabnya ‎program reskilling, retraining, vokasi dan politeknik menjadi prioritas pemerintah‎,”ujar dia di Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2019.Di sektor manufaktur, dia mengatakan, diperkirakan akan bertambah 4,5 juta orang tenaga kerja. Sementara 12,5 juta pekerja lainnya diperlukan dalam sektor jasa pendukung industri. “Untuk itu, menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo untuk periode kedua,” ujarnya.Untuk mendukung pengembangan teknologi, Kementerian Perindustrian berupaya mendirikan Digital Capability Center (DCC). Pusat kemampuan digital ini akan dibangun sebagai bagian dari implemetasi peta jalan Making Indonesia 4.0.“Rencana itu sedang dikonsepkan, dan dua tahun ke depan kita akan punya DCC yang bekerja sama dengan perusahaan konsultan manajemen multinasional McKinsey. Fasilitas ini perlu dibangun seiring dengan upaya pengembangan industri ke arah teknologi 4.0 yang membutuhkan device, network, dan application (DNA),” kata Airlangga.Menurut Airlangga, pembangunan DCC akan berkolaborasi dengan lembaga penelitian dan pengembangan teknologi di Taiwan bernama Industrial Technology Research Institute (ITRI). “Modelnya mungkin akan mirip dengan DCC yang sudah ada di Singapura. Kerja sama lebih lanjut sebagai ITRI dengan Kemenperin, terus kami follow-up,” tuturnya.Menurut Airlangga, pembangunan DCC diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri yang belum menerapkan digitalisasi terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM). Menyongsong era industri 4.0, Kementrian Perindustrian telah menunjuk proyek percontohan bagi lima sektor unggulan yang ditetapkan di dalam Making Indonesia 4.0.“Lima sektor besar prioritas pengembangan industri 4.0 pendekatannya menggunakan sector based. Pada sektor tersebut, akan diimplementasikan smart factory dengan implementasi internet of things (IoT), big data, digital printing dan tools lainnya yang merupakan bagian industri 4.0,” tuturnya.***

Share ke Sosmed

Beri Komentarmu

Cari Lowongan Kerja

Lowongan kerja

jual beli online

jodoh online
Disclaimer : Kami tidak bertanggung jawab terhadap keseluruhan materi iklan yang tampil di situs ini. Seluruh materi iklan yang terdapat pada situs ini menjadi tanggung jawab masing-masing pemasang iklan.