Pembangunan Arena MTQ di Bungo Dikebut, Pekerja Sampai Kerja Siang Malam
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BUNGO – Terhitung kurang dari tiga bulan lagi, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jambi akan digelar di Kabupaten Bungo. Hingga saat ini, persiapan perhelatan tersebut baru mencapai 65 persen.
Wakil Bupati Bungo, Safrudin Dwi Apriyanto saat diwawancarai mengatakan, pihaknya masih akan mengebut persiapan MTQ ke-49 tersebut.
“Untuk fisik, sampai kemarin informasi yang sampai pada kita mendekati 65 persen. Itu kita pantau, mereka tidak hanya bekerja siang-malam, tapi juga menambah jumlah tenaga kerja. Kita harapkan mudah-mudahan selesai sesuai dengan waktunya,” katanya, Senin (8/7/2019).
Hingga saat ini, ujarnya, panitia masih menyiapkan apa saja yang diperlukan untuk kelancaran MTQ, seperti arena MTQ, pemondokan dan hal-hal lain selama acara. Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah memusatkan sekretariat untuk perhelatan tahunan tersebut.
Baca: Kasus Korupsi Irigasi Kerici, Ibnu Ziady Sebut Pembangunan Irigasi Masih Masa Pemeliharaan
Baca: 8 Waria dan PSK Digerebek Satpol PP Saat Razia di Pasar Jambi
Baca: 4.849 Siswa Lulus di SMPN Kota Jambi, 4 Sekolah Belum Penuhi Kuota
Baca: Enam Bulan Terjadi 69 Kecelakaan di Bungo, 13 Orang Tewas
Baca: Etape Ketujuh Tour de Singkarak Lewati Jalur Kerinci, Ini Jadwalnya
“Kita terus evaluasi. Tentu kita sama-sama berharap, panitia fokus menyiapkan persiapan,” sebutnya.
Untuk kafilah sendiri, Apri mengatakan telah beberapa kali melaksanakan pemusatan latihan.
“Kafilah kita sudah mengikuti beberapa TC, dan kita juga mengirim beberapa orang dari kafilah kita ke Bogor untuk pelatihan intensif,” ujarnya.
Untuk jadwal pelaksanaan, Apri mengatakan, hingga saat ini belum ada perubahan. MTQ Tingkat Provinsi Jambi itu masih direncanakan digelar pada 20-28 September 2019 mendatang.
Pantauan Tribunjambi.com di lokasi rencana pelaksanaan MTQ tersebut, sejumlah pekerja masih sibuk mempersiapkan fisik tempat pelaksanaan MTQ tersebut. Beberapa bangunan sudah terlihat, seperti gapura penyambutan, arena, masjid, hingga rangka menara. Namun, akses jalan menuju lokasi masih tanah dan kerikil yang dipadatkan.