Perhatikan Data Tenaga Kerja AS untuk Trading Forex Hari Ini

Jakarta, sebagai Indonesia – Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Kamis (2/5/19), meski penguatan baru terjadi saat pasar AS dibuka. Di pasar sesi Asia dan sebagian pasar Eropa dolar masih cenderung melempem, yang memberikan gambaran belum kuatnya bullish atau penguatan Mata uang Paman Sam ini.Indeks dolar berakhir menguat 0,15% ke level 97,83 pada perdagangan Kamis, dan pada perdagangan hari ini Jumat (3/5/19) pukul )6:50 WIB juga berada di level tersebut alias masih flat, mengutip data dari Refinitiv.
Ada enam mata uang yang membentuk indeks dolar yakni, euro, poundsterling, yen, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss. Indeks ini sekaligus menjadi tolak ukur kekuatan dolar, yang bergerakannya akan memberikan dampak ke nilai tukar mata uang lainnya, termasuk rupiah.Ada beberapa data ekonomi yang bisa mempengaruhi sentimen pasar forex pada hari ini, tetapi fokus utamanya adalah data tenaga kerja AS.Inflasi Zona Euro Diprediksi MeningkatSetelah kejutan pertumbuhan ekonomi zona euro yang lebih tinggi dari prediksi, data ini bisa berdampak signifikan terhadap mata uang euro. Inflasi merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh European Central Bank (ECB) untuk menetapkan kebijakan moneter.Inflasi zona euro melambat ke level 1,4% di bulan Maret dari bulan sebelumnya 1,5%. Sementara untuk bulan April yang akan dirilis hari ini pukul 16:00 WIB diprediksi sebesar 1,6%, berdasarkan data dari Forex Factory.Jika kembali terjadi kejutan dengan rilis yang lebih tinggi dari 1,6%, euro kemungkinan besar bisa kembali menguat, kecemasan akan pelambatan ekonomi di Benua Biru akan semakin mereda.Data Tenaga Kerja AS Primadona di Pasar ForexMayoritas trader Forex tentunya sudah merasakan bagaimana dampak data tenaga kerja AS terhadap pergerakan kurs suatu mata uang. Meski saat ini efeknya tidak sebesar ketika Federal Reserve/The Fed masih menerapkan suku bunga rendah, tetap saja data ini menjadi primadona yang selalu dinanti oleh para trader.
Data ini terdiri dari perubahan jumlah pekerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran.The Fed melihat data ini sebagai indikator kesehatan pasar tenaga kerja, yang tentunya berdampak pada perekonomian. Maka data ini merupakan salah satu acuan untuk melihat apakah suku bunga akan dinaikkan atau tidak.Berdasarkan data dari Forex Factory, NFP bulan April diprediksi sebanyak 181.000, rata-rata upah diprediksi naik 0,3%, dan tingkat pengangguran tetap sebesar 3,8%.Penguatan dolar sebelumnya ditopang pernyataan The Fed jika pelambatan inflasi yang terjadi hanya bersifat sementara. Data rata-rata upah bisa menjadi lanjutan sentimen dari pernyataan tersebut, jika data ini dirilis lebih tinggi dari prediksi, maka ada kemungkinan inflasi di AS akan mulai beranjak naik. Kenaikan upah yang cukup tinggi tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat.Data NFP juga bisa memberikan dampak, semakin banyak tenaga kerja yang terserap, tentunya akan semakin banyak warga berpenghasilan yang akan melakukan konsumsi, tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta inflasi.
Data-data ini akan dirilis pukul 19:30 WIB, jika rilis lebih bagus dari prediksi dolar AS kemungkinan akan berjaya lagi, sebaliknya jika lebih rendah dari prediksi greenback bisa jadi akan terpukul.Satu data lagi yang perlu diperhatikan adalah indeks aktivitas manufaktur PMI AS pada pukul 21:00 WIB.Pernyataan Anggota FOMC Bisa Ubah SentimenSebelum perdagangan forex Jumat berakhir ada tiga anggota pembuat kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) yang akan berbicara di waktu yang berbeda. Yang perlu diperhatikan apakah trio ini, Richard Clarida – John Wiiliams – Michelle Bowman, akan senada dengan sang pimpinan Jerome Powell.Dalam konferensi pers Kamis dini hari, Powell menyatakan tingkat suku bunga sudah tepat, dan untuk saat ini tidak melihat adanya kemungkinan pemangkasan suku bunga.Seandainya salah satu dari ketiga orang tersebut memiliki pandangan yang berbeda, dengan membuka peluang penurunan suku bunga, sentimen bullish dolar bisa jadi akan semakin berkurang, dan tidak menutup kemungkinan dolar berbalik melemah. TIM RISET sebagai INDONESIA(prm)

Share ke Sosmed

Beri Komentarmu

Cari Lowongan Kerja

Lowongan kerja

jual beli online

jodoh online
Disclaimer : Kami tidak bertanggung jawab terhadap keseluruhan materi iklan yang tampil di situs ini. Seluruh materi iklan yang terdapat pada situs ini menjadi tanggung jawab masing-masing pemasang iklan.