BANGKAPOS.COM, BANGKA–Safari Ramadan 1440H Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Gedung Mahligai Selasa (14/5/2019) petang mengundang para siswa berprestasi di UN 2019 dan para kepala sekolah di Babel.
Acara diisi dengan tausiah, salat Magrib, Isya, dan Tarawih berjamaah.
Sejak dari pagi para kepala sekolah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Dindik Babel di tempat yang sama.
Erzaldi mengatakan, akan ada perubahan yang siginifkan mengenai kebijakan pendidikan di Babel, yang satu di antaranya mengenai SMK.
Setiap SMK di Babel, kata dia, harus sudah memiliki manajemen Badan Layanan Umum (BLU) untuk menjalankan usaha.
Selain untuk perbaikan menajemen SMK, hal ini diperlukan karena kebijakan Babel untuk SMK akan menerapkan 50 persen belajar di kelas dan 50 persen magang.
“Jadi mereka harus terbiasa dari sekarang,” katanya.
SMK di Babel harus sudah mengarah ke pasar tenaga kerja. Dia mencontohkan di bidang perikanan yang tengah berkembang, yang satu di antaranya adalah tambak udang.
Ke depan, para guru juga harus disiapkan ke arah kebijakan ini.
“Jadi siswa harus pandai manajemen, perlakuan tambak udang, dan sebagainya. SMK Perikanan itu tidak hanya bicar menangkap ikan. Turunannya kan ada, ada UMKM yang mengolah hasil perikanan,” tutur Erzaldi.
Secara umum, perubahan kebijakan lainnya menyangkut soal manajemen sekolah, fasilitas, hingga penggunaan uang di sekolah yang direkomendasikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Jika tidak dilatih, maka para guru akan kewalahan.
“Dunia pendidikan kita ini dituntut berubah dan berkembang. Tanpa ada kebijakan baru, Babel akan terlambat,” ucapnya. (BANGKAPOS.COM / Dedy Qurniawan)